Senin, 07 Mei 2012
Pengembangan Sistem Informasi
n Pengembangan Sistem
Informasi
n
Pengembangan
Sistem
n Dilakukan dengan
menggunakan metodologi (suatu proses standar yang diikuti oleh
organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk
menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi)
n Metodologi klasik
yang digunakan dikenal dengan istilah SDLC (System Development Life
Cycle)
n
SDLC
n Distribusi Usaha
Pengembangan Sistem
Pengembangan Sistem
n
Tahapan
Analisis Sistem
n Dimulai karena adanya
permintaan terhadap sistem baru
n Proyek baru ditangani
dalam bentuk tim, yang melibatkan
pemakai, analis sistem, dan para spesialis sistem informasi yang lain, serta
barangkali juga auditor internal
n Tujuan utama analisis sistem
adalah untuk menentukan hal-hal detil tentang yang akan dikerjakan oleh sistem
yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya). Analisis sistem mencakup studi
kelayakan dan analisis kebutuhan
n
Analisis
sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan
n
Studi
Kelayakan
n Menentukan
kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan.
n
Berguna
untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai
dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada
perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling
n
Studi
Kelayakan (Lanjutan…)
n Analis sistem
melaksanakan penyelidikan awal terhadap masalah dan peluang bisnis yang
disajikan dalam usulan proyek pengembangan sistem.
n Tugas-tugas yang
tercakup dalam studi kelayakan meliputi:
¨ Penentuan masalah dan
peluang yang dituju sistem
¨ Pembentukan sasaran
sistem baru secara keseluruhan
¨ Pengidentifikasian
para pemakai sistem
¨
Pembentukan
lingkup sistem
n
Studi
Kelayakan (Lanjutan…)
n Sistem analis juga
melakukan tugas-tugas seperti berikut:
¨ Pengusulan perangkat
lunak dan perangkat keras untuk sistem baru
¨ Pembuatan analisis
untuk membuat atau membeli aplikasi
¨ Pembuatan analisis
biaya/manfaat
¨ Pengkajian terhadap
risiko proyek
¨ Pemberian rekomendasi
untuk meneruskan atau menghentikan proyek
n Faktor-Faktor
Analisis
Biaya-Manfaat
Biaya-Manfaat
n
Analisis
Biaya-Manfaat
n Kerangka dasar yang
digunakan untuk studi kelayakan adalah penganggaran modal (capital budgeting).
n Penganggaran modal
adalah keseluruhan proses dalam menganalisa proyek-proyek dan memutuskan proyek
yang akan didanai
n Berbagai metode dapat
digunakan dalam penentuan penganggaran modal :
¨ Payback Period,
¨ Net Present Value
(NPV),
¨ Internal Rate of
Return (IRR), dan
¨
Modified
Internal Rate of Return (MIRR)
n
Ukuran
Studi Kelayakan
n Ukuran Studi
Kelayakan (Lanjutan…)
n Problem Biaya
(Kasus Gunung Es)
(Kasus Gunung Es)
n
Analisis
Kebutuhan
n Analisis kebutuhan
dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi
fungsional)
n Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi
yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.
n
Spesifikasi
ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepahaman antara pengembang sistem,
pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang lain
(misalnya auditor internal)
n
Analisis
Kebutuhan (Lanjutan…)
Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk
menentukan:
¨ keluaran yang akan dihasilkan
sistem,
¨ masukan yang diperlukan
sistem,
¨ lingkup proses yang digunakan untuk
mengolah masukan menjadi keluaran,
¨ volume data yang akan ditangani
sistem,
¨ jumlah pemakai dan kategori
pemakai, serta
¨ kontrol terhadap sistem
n
Analisis
Kebutuhan (Lanjutan…)
Langkah yang dilakukan analis sistem:
¨ Wawancara
¨ Riset terhadap sistem sekarang
¨ Observasi lapangan
¨ Kuis
¨ Pengamatan terhadap sistem serupa
¨ Prototipe
n
Problem
Kesalahpahaman
n Desain
Sistem
Sistem
n
Perancangan
Konseptual
n Disebut juga
perancangan logis
n Pada perancangan ini,
kebutuhan pemakai dan pemecahan masalah yang teridentifikasi selama tahapan
analisis sistem mulai dibuat untuk diimplementasikan
n
Ada
tiga langkah penting yang dilakukan dalam perancangan konseptual, yaitu:
evaluasi alternatif rancangan, penyiapan spesifikasi rancangan, dan penyiapan
laporan rancangan sistem secara konseptual
n Perancangan
Konseptual (Lanjutan…)
n Evaluasi alternatif
rancangan digunakan menentukan alternatif-alternatif rancangan yang bisa
digunakan dalam sistem
n Contoh:
¨ perusahaan mau
menggunakan pesanan pembelian atau menggunakan EDI
¨ Arsitektur teknologi
informasi yang digunakan terpusat atau terdistribusi
¨ Entri data akan
dilakukan melalui keyboard, barcode scanner, atau kedua-duanya
n Perancangan
Konseptual (Lanjutan…)
Evaluasi yang dilakukan mengandung hal-hal
berikut (Romney, Steinbart, dan Cushing, 1997):
¨ Bagaimana
alternatif-alternatif tersebut memenuhi sasaran sistem dan organisasi dengan
baik?
¨ Bagaimana
alternatif-alternatif tersebut memenuhi kebutuhan pemakai dengan baik?
¨ Apakah
alternatif-alternatif tersebut layak secara ekonomi?
¨ Apa saja keuntungan
dan kerugian masing-masing?
n Contoh Pertimbangan
Alternatif Rancangan
n Spesifikasi Rancangan
Konseptual
n
Spesifikasi
rancangan ini mencakup elemen-elemen berikut:
¨ Keluaran
Rancangan
laporan mencakup frekuensi laporan (harian, mingguan, dan sebagainya), isi
laporan, bentuk laporan, dan laporan cukup ditampilkan pada layar atau perlu dicetak
¨ Penyimpan data
Dalam
hal ini, semua data yang diperlukan untuk membentuk laporan ditentukan lebih
detil, termasuk ukuran data (misalnya, nama barang maksimal terdiri atas 25
karakter) dan letaknya dalam berkas
¨ Masukan
Rancangan
masukan meliputi data yang perlu dimasukkan ke dalam sistem
¨ Prosedur pemrosesan
dan operasi
Rancangan
ini menjelaskan bagaimana data masukan diproses dan disimpan dalam rangka untuk
menghasilkan laporan
n Perancangan Fisik
n
Rancangan keluaran, berupa bentuk laporan dan rancangan dokumen
n
Rancangan masukan, berupa rancangan layar untuk pemasukan data
n
Rancangan antarmuka pemakai dan sistem, berupa rancangan
interaksi antara pemakai dan sistem (menu, ikon, dan sebagainya)
n
Rancangan platform, berupa rancangan yang menentukan perangkat
keras dan perangkat lunak yang digunakan
n
Rancangan basis data, berupa rancangan-rancangan berkas
dalam basis data, termasuk penentuan kapasitas masing-masing
n
Rancangan modul, berupa rancangan modul atau program yang
dilengkapi dengan algoritma (cara modul atau program bekerja)
n
Rancangan kontrol, berupa rancangan kontrol-kontrol yang
digunakan dalam sistem (mencakup hal-hal seperti validasi, otorisasi, dan
pengauditan)
n
Dokumentasi, berupa hasil pendokumentasian hingga tahap
perancangan fisik.
n
Rencana pengujian, berisi rencana yang dipakai untuk menguji
sistem
n
Rencana konversi, berupa rencana untuk menerapkan sistem baru
terhadap sistem lama
n
Implementasi
Sistem
Mencakup aktivitas-aktivitas:
n Pemrograman dan
pengujian
n Instalasi perangkat
keras dan perangkat lunak
n Pelatihan kepada
pemakai
n Pembuatan dokumentasi
n
Konversi
n
Pemrograman
dan Pengujian
n
Pemrograman
adalah aktivitas pembuatan program atau sederetan instruksi yang digunakan
untuk mengatur komputer agar bekerja sesuai dengan maksud masing-masing
instruksi
n
Setiap
program menjalani pengujian secara individual untuk memastikan bahwa program
bebas dari kesalahan. Pengujian seperti ini disebut dengan pengujian unit
n
Jika
terjadi kesalahan, pemakai akan berusaha mencari penyebabnya dan proses untuk
melakukan pencarian kesalahan ini dikenal dengan sebutan debugging.
Adapun kesalahan-kesalahan dalam program disebut bug atau kutu
n Skema
Pengujian
Pengujian
n
Pengujian
n Pengujian integrasi
Pengujian
ini dilakukan setelah semua modul/program melewati pengujian unit untuk melihat
efek ketika program saling dikaitkan
n Pengujian sistem
Setelah
melalui pengujian integrasi, fungsi-fungsi dalam sistem dan juga kinerjanya
diuji. Sistem divalidasikan terhadap spesifikasi kebutuhan dengan kondisi dan
lingkungan yang menyerupai dengan keadaan dan lingkungan operasional. Pada pengujian
ini, kontrol dan prosedur pemulihan sistem (system recovery) juga diuji
n
Pengujian
(Lanjutan)
n Pengujian penerimaan
Dilakukan
sebelum sistem dioperasikan dengan melibatkan pemakai, pengembang sistem,
personil yang akan memelihara sistem, manajemen, dan auditor internal.
Tujuannya adalah untuk meyakinkan bahwa
segala kebutuhan telah terpenuhi. Dalam hal ini pemakai akan memberikan
persetujuan untuk menerapkan sistem ini sebagai sistem produksi (sistem yang
akan dioperasikan oleh pemakai)
n Pengujian instalasi
Jika
pengujian penerimaan dilakukan sebelum sistem dipasang ke lingkungan
operasional, sistem perlu diuji kembali setelah dipasang. Pengujian seperti
inilah yang disebut pengujian instalasi
n
Konversi
n Konversi merupakan
tahapan yang digunakan untuk mengoperasikan sistem baru dalam rangka
menggantikan sistem yang lama
n
Terdapat
beberapa pendekatan yang dilakukan untuk melakukan konversi, yaitu konversi
paralel, konversi langsung, konversi modular atau bertahap, dan konversi pilot
n
Konversi
n
Konversi
(Lanjutan…)
n
Konversi paralel (parallel conversion)
Sistem
baru dan sistem lama sama-sama dijalankan. Setelah melalui masa tertentu, jika
sistem baru telah bisa diterima untuk menggantikan sistem lama, maka sistem
lama segera dihentikan
n
Konversi langsung (direct conversion atau direct
cutover)
Konversi
ini dilakukan dengan cara menghentikan sistem lama dan menggantikannya dengan
sistem baru
n
Konversi
(Lanjutan…)
n
Konversi pilot (pilot conversion)
Pendekatan
ini dilakukan dengan cara menerapkan sistem baru hanya pada lokasi tertentu
yang diperlakukan sebagai pelopor. Jika konversi ini dianggap berhasil, maka
akan diperluas ke tempat-tempat yang lain
n
Konversi modular atau bertahap (phased conversion)
Konversi
dilakukan dengan menggantikan suatu bagian dari sistem lama dengan sistem baru.
Jika terjadi sesuatu, bagian yang baru tersebut akan diganti kembali dengan
yang lama. Jika tak terjadi masalah, modul-modul baru akan dipasangkan lagi untuk
mengganti modul-modul lama yang lain. Dengan pendekatan seperti ini, akhirnya
semua sistem lama akan tergantikan oleh sistem baru. Cara seperti ini lebih
aman daripada konversi langsung.
n
Dokumentasi
n
Dokumentasi
merupakan hal yang sangat penting dilakukan karena akan menjadi acuan pada
tahapan operasi dan pemeliharaan
n
Pada
tahapan implementasi, dokumentasi yang dibuat dapat dibagi menjadi tiga jenis
¨ Dokumentasi
pengembangan
Dokumentasi
ini menjabarkan sistem secara lengkap, mencakup deskripsi sistem, bentuk
keluaran, bentuk masukan, bentuk basis data, bagan alir program, hasil
pengujian, dan bahkan lembar penerimaan pemakai
¨ Dokumentasi operasi
Dokumentasi
ini mencakup antara lain jadwal pengoperasian, cara pengoperasian peralatan,
faktor-faktor keamanan, dan masa berlakunya suatu berkas
¨ Dokumentasi pemakai
Berisi
petunjuk untuk menggunakan masing-masing program dan juga mencakup materi pelatihan
n
Operasi
dan Pemeliharaan
n Perawatan perfektif ditujukan untuk
memperbaharui sistem sebagai tanggapan atas perubahan kebutuhan pemakai dan
kebutuhan organisasi, meningkatkan efisiensi sistem, dan memperbaiki
dokumentasi
n Perawatan adaptif, berupa perubahan
aplikasi untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan perangkat keras dan
perangkat lunak baru. Sebagai contoh, perawatan ini dapat berupa perubahan
aplikasi dari mainframe ke
lingkungan client/server atau mengonversi dari sistem berbasis berkas ke
lingkungan basis data
n
Perawatan korektif berupa pembetulan atas kesalahan-kesalahan
yang ditemukan pada saat sistem berjalan
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar