Rabu, 04 Juli 2012
metodologi bab 4 LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
LANGKAH-LANGKAH
PENELITIAN
Secara
Umum :
•
Pemilihan tema, topik dan judul penelitian
•
Identifikasi kebutuhan obyektif (latar
belakang) penelitian
•
Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
•
Studi
Pustaka/Telaah Teori
•
Perumusan hipotesa
•
Identifikasi variabel dan data penelitian
•
Pemilihan alat pengumpul data
•
Perancangan pengolahan data
•
Penentuan sampling
•
Pengumpulan data
•
Pengolahan dan analisis data
•
Penarikan kesimpulan
•
Penyusunan laporan penelitian
è
Merupakan penjabaran dari metode ilmiah dalam menerapkan pola pikir induktif
dan deduktif
1. Pemilihan Tema, Topik dan Judul Penelitian
Tema Penelitian diperlukan
untuk mengarahkan ruang lingkup dan bidang telaah yang akan dipelajari oleh
peneliti (berkaitan dengan bidang ilmu) Topik
Penelitian berkaitan dengan garis pembahasan (bersifat spesifik)
Dasar Pemilihan Tema dan
Topik Penelitian :
•
Daya
tarik bagi peneliti
•
Ada
kemampuan utuk melaksanakan (keilmuan, sumber daya, fisik)
•
Data
dapat diamati (termasuk tersedianya alat pengumpul data)
•
Berkaitan dengan kebutuhan masyarakat
(berkaitan dengan pemecahan
masalah-masalah praktis)
Judul Penelitian dimaksudkan
untuk memperjelas dan mempertajam
ruang lingkup dan bidang telaah dari
tema dan topik penelitian
Dalam membuat judul penelitian :
•
Singkat,
jelas dan logis
•
Tampak ruang lingkup dan metode pembahasannya
•
Tampak ruang lingkup obyek
penelitiannya (populasi/sampel)
•
Berkaitan dengan tema dan topik
penelitian
2. Identifikasi Kebutuhan Obyektif (Latar Belakang)
Penelitian
è Memberikan deskripsi/gambaran
mengenai hal-hal yang melatarbelakangi
dilakukannya penelitian
Dalam mendeskripsikan kebutuhan
obyektif/latar belakang penelitian
ini perlu
dipaparkan :
•
Fakta/kondisi/masalah yang ada atau terjadi saat
ini
•
Apa arti
pentingnya penelitian yang akan dilakukan
•
Bagaimana
kaitannya dengan tuntutan kebutuhan saat ini dan dan tuntutan perkembangan di masa yang akan
datang
•
Hal-hal strategis yang akan dicapai
berkaitan dengan dilakukannya penelitian tersebut
3. Identifikasi,
Pemilihan dan Perumusan Masalah
Pengertian
Masalah :
•
Suatu kesulitan yang dirasakan, konkrit dan
memerlukan solusi
•
Suatu kesenjangan antara apa yang seharusnya
dengan apa yang ada dalam kenyataan atau antara apa yang diperlukan dengan apa
yang tersedia atau antara harapan dengan kenyataan dsb.
è Suatu masalah tidak harus
menuntut/menimbulkan suatu penelitian tetapi
Penelitian dilakukan oleh karena adanya masalah. Jadi seseorang yang
akan melakukan penelitian harus menentukan terlebih dulu : apa masalahnya
?
è
Suatu masalah berbeda dengan fakta
Contoh
Fakta è mengarah pada adanya
kebutuhan obyektif/latar belakang
File data di komputer banyak yang terkena virus
Masalah è mengarah pada adanya upaya
untuk pemecahan
Bagaimana cara membersihkan virus pada
file data tersebut ?
Suatu masalah ini membutuhkan penelitian untuk mencari solusinya
Identifikasi
Masalah
•
Upaya untuk melakukan pencarian dan pendataan
masalah-masalah yang
akan dibahas
•
Pencarian masalah dapat dilakukan dari
sumber-sumber masalah :
1. Bacaan
2. Pengamatan Sepintas/Fakta di lapangan
3. Pengalaman Pribadi
4. Pertemuan Ilmiah : Seminar, Diskusi, Lokakarya dll
5. Pernyataan
Pemegang Otoritas
6. Perasaan Intuitif Pribadi
Pemilihan Masalah
Setelah masalah-masalah
diidentifikasi, belum menjadi jaminan bahwa semua masalah tersebut layak dan
sesuai untuk diteliti. Sehingga perlu dipilih salah satu atau beberapa masalah
yang paling baik dan layak untuk diteliti. Pertimbangan pemilihan masalah ini
dapat dilakukan dengan 2 arah :
1. Dari Arah Masalahnya
Pertimbangan kelayakan berdasarkan arah masalah atau sudut
obyektifnya atau nilai penelitiannya.
Apakah penelitian memberikan sumbangan kepada
pengembangan dan penerapan IPTEKS atau pemecahan masalah praktis ?
2. Dari Arah Penelitinya
Pertimbangan berdasarkan kelayakan dan kesesuaian penelitinya menyangkut kelayakan biaya, waktu, sarana,
kemampuan keilmuan
Perumusan Masalah
Masalah perlu dirumuskan dengan
tujuan agar permasalahan jelas dan tidak menimbulkan keragu-raguan atau tafsir
yang berbeda-beda sebab masalah tsb nantinya akan digunakan sebagai dasar :
pengajuan teori dan hipotesis,
pengumpulan data, pemilihan metode analisis dan penarikan kesimpulan
Teknik merumuskan masalah :
•
Dirumuskan dalam bentuk kalimat
pertanyaan
•
Singkat,
jelas dan padat
•
Memberi
petunjuk dimungkinkannya pengumpulan data dan adanya metode pemecahannya
Masalah
Yang Baik
•
Mempunyai nilai dan kelayakan penelitian dari
segi manfaat/kontribusi
•
Fisibel/dapat dipecahkan (konkrit) dimana ada
data dan metode pemecahannya
•
Menarik
bagi peneliti yang didukung kemampuan keilmuan
•
Spesifik
mengenai bidang tertentu (jelas ruang lingkup pembahasannya)
•
Berguna
untuk mengembangkan suatu teori
Sekali
lagi : suatu masalah berbeda dengan fakta
Fakta/Latar Belakang :
Sistem manual administrasi penjualan
banyak menimbulkan kesalahan dan kinerja nya lambat
Perumusan Masalah :
Bagaimana perancangan sistem
komputerisasi yang dapat menangani administrasi penjualan dengan baik, efektif
dan efisien ?
4. Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian :
•
Untuk
menjelaskan tujuan akhir yang akan dicapai oleh peneliti setelah penelitian selesai dilakukan
•
Untuk
memberikan gambaran yang tegas tentang
sasaran dan ruang lingkup penelitian
Teknik
merumuskan tujuan penelitian :
•
Singkat
dan spesifik
•
Diarahkan
untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan
Manfaat
Penelitian :
•
Untuk
menjelaskan manfaat/kontribusi yang akan diperoleh dari hasil penelitian
dan siapa pihak yang akan mendapatkan
manfaat tersebut
Teknik
merumuskan manfaat penelitian :
•
Disebutkan secara detail siapa saja yang
mendapatkan manfaat dan apa manfaat
yang dapat diperoleh dari hasil penelitian
•
Manfaat
dapat dikaitkan dengan orientasi penelitian, apakah mempunyai kontribusi
pada pengembangan dan penerapan IPTEKS,
pengembangan kelembagaan/organisasi
atau untuk pemecahan masalah-masalah
praktis/menunjang pembangunan dsb.
5. Studi Pustaka/Telaah Teori
Tujuan :
•
Untuk
mencari teori/konsep/generalisasi yang dapat digunakan sebagai
landasan teori/kerangka bagi penelitian yang akan dilakukan
•
Untuk
mencari metodologi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan
•
Untuk
membandingkan antara fakta di lapangan dengan teori yang ada
è
dilakukan dengan membaca sumber-sumber pustaka
Sumber Pustaka/Bacaan :
•
Sumber
Acuan Umum : Buku Teks, Ensiklopedi, Monograph dll
(Sumber teori-teori dan
konsep-konsep)
•
Sumber Acuan Khusus : Jurnal, Buletin,
Tesis, Disertasi, Majalah Ilmiah,
Laporan Penelitian, Makalah Seminar, Internet dll
(Sumber generalisasi)
Sumber Pustaka Yang Baik :
•
Relevan
dengan tema dan topik penelitian
•
Mutakhir/Uptodate (bukan sumber pustaka yang
sudah usang)
•
Berbobot
ilmiah
Kualitas Penelitian tidak ditentukan oleh berapa
jumlah pustaka yang dipakai
Perlu diperhatikan :
•
Dalam
mengutip/mencuplik bahan dari sumber pustaka hendaknya memegang etika keilmiahan (mencantumkan sumber, nama
pengarang, tahun dsb)
•
Peneliti hendaknya menghindari
praktek-praktek plagiat
Ingat
: Tidak semua sumber bacaan dapat dijadikan acuan penelitian
6. Perumusan Hipotesis
Hipotesis
:
è Dugaan/Kesimpulan Sementara/Kesimpulan Awal
Pengertian
Hipotesis :
•
Jawaban
sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris melaui suatu analisis
(berdasarkan data di lapangan)
•
Kesimpulan yang sifatnya masih sementara dan
perlu diuji secara empiris melalui suatu
analisis (berdasarkan data di lapangan)
Fungsi Hipotesis :
•
Untuk memberikan batasan serta
memperkecil ruang lingkup penelitian
•
Untuk
mempermudah pengumpulan dan pengolahan data
•
Untuk
mengetahui macam, jumlah dan hubungan variabel penelitian
•
Untuk
mengetahui variabel tak bebas yang harus di kontrol
Hipotesis
Yang Baik :
•
Dirumuskan dari teori/konsep yang sudah ada,
sehingga relevan dengan fakta
•
Dirumuskan dalam bentuk pernyataan
(statement) singkat dan sederhana
•
Berlaku dalam tingkat populasi sehingga
mempuyai daya ramal yang tinggi
•
Mencerminkan tentang hubungan antar
variabel
•
Dapat
diuji untuk membuktikan kebenaran/kesalahannya
Tidak
Semua Penelitian Memerlukan Hipotesis :
•
Penelitian Deskriptif, Eksploratif, beberapa
penelitian eksperimen/tindakan dsb.
Tidak
Semua Peneliti Mampu Merumuskan Hipotesis :
•
Tidak
adanya kerangka teori/konsep yang relevan dengan tema penelitian
•
Peneliti
tidak mampu menggunakan kerangka teori yang ada
•
Peneliti
tidak mampu menguasai metodologi penelitian yang sesuai
Tidak
Semua Hipotesis Terbukti/Dapat diterima :
•
Teori
sudah usang dan tidak relevan
•
Alat
pengumpul data utuk uji empiris tidak valid
•
Data
sudah usang dan tidak reliabel
•
Penarikan sampel tidak tepat atau terlalu
kecil
•
Perumusan masalah tidak sejalan dengan teori
yang mendasarinya
•
Rancangan pengolahan data tidak memenuhi
asumsi
•
Kesalahan penafsiran atas hasil pengolahan
data
•
Fakta
tidak sesuai dengan teori yang dipakai sebagai acuan, dll
Sumber Hipotesis : dapat
disusun/dirumuskan dari
•
Telaah teori
•
Fakta
berdasarkan pengamatan atau pengalaman peneliti
•
Dugaan
dan pengetahuan Peneliti
•
Hasil
penelitian pendahulu/sebelumnya yang relevan
Contoh
Hipotesis :
•
Terdapat
hubungan yang berarti antara nilai STTB SLTA dengan IP mahasiswa
•
Tidak
ada perbedaan kecepatan pengomposan menggunakan metode open windrow dengan pile
Teknik
Pengujian Hipotesis :
•
Dengan
menggunakan uji-uji statistik (uji t, uji F, uji c2,
uji Z dll)
7. Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
Secara
Umum
Variabel
:
è
Suatu informasi tertentu yang nilainya tidak tetap
è
Contoh : IPK, Berat Badan, Kecepatan Akses Data, Kondisi Badan dll
Data :
è
Nilai tertentu dari suatu variabel
è Contoh : IPK=3.24, Berat Badan=76 kg,
Kecepatan Pengomposan = 22 hari Kondisi Badan=Sehat dll
Variabel
Penelitian :
•
Segala
sesuatu yang menjadi obyek penelitian dan bersifat spesifik
•
Faktor-2 yang berperanan dalam
peristiwa/gejala yang akan diteliti
Kegunaan
Variabel Penelitian :
•
Untuk
mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data
•
Untuk
mempersiapkan metode analisis/pengolahan data
•
Untuk
pengujian hipotesis
•
Variabel
Penelitian Yang Baik :
•
Relevan
dengan tujuan penelitian
•
Dapat
diamati dan dapat diukur
Dalam suatu penelitian, variebel
perlu diidentifikasi, diklasifikasi dan didefinisikan
secara operasional dengan jelas dan tegas agar tidak menimbulkan kesalahan
dalam pengumpulan dan pengolahan
data serta dalam pengujian hipotesis
Identifikasi
Variabel Penelitian :
•
Untuk
mendata variabel-variabel yang ada dalam penelitian
•
Untuk
menetapkan variabel-variabel utama yang akan dibahas
Contoh
:
Suatu
penelitian untuk mempelajari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen
untuk membeli Sepeda Motor “Honda” Variabel penelitian yang berpengaruh
ditetapkan, misalnya :
•
Selera
Konsumen
•
Tingkat
Pendapatan Konsumen
•
Kualitas
Sepeda Motor Honda
•
Harga
Beli dan Harga Jual
2. Menurut Sifat Fisik
Variabel Data Keterangan
• Kualitatif
: Selera Suka, Tidak Suka Bukan Angka
• Kuantitatif : Harga Rp. 1.750.000,- Angka
3. Menurut Cara Pengukurannya
• Diskrit
: Jumlah anak 3 orang Dari
pencacahan
• Kontinu
: Luas Ruangan 102,34 m2 Dari pengukuran
4. Menurut Cara Pengumpulan
• Primer : Jumlah komputer yang rusak di Lab. Secara langsung
(pendataan
langsung di lab. Komputer)
• Sekunder : Jumlah penduduk
Semarang thn 1990 Tidak
langsung
(dokumentasi
data di Kantor BPS)
Definisi
Operasional Variabel Penelitian :
•
Untuk
mendefinisikan secara jelas dan tegas arti dari variabel tersebut
•
Untuk
memberikan persepsi yang sama sehingga tidak terdapat arti yang bias
Contoh
:
•
Penghasilan
Karyawan adalah pendapatan yang diterima oleh karyawan dari komponen gaji
tetap ditambah upah lain yang berlaku di Perusahaan
•
Prestasi
Akademik Mahasiswa adalah ukuran keberhasilan studi mahasiswa yang dinyatakan dengan Indeks
Prestasi (IP) Mahasiswa
8. Pemilihan
Alat Pengumpulan Data
Dalam suatu
penelitian, alat pengumpulan data (instrumen penelitian) sangat menentukan
kualitas data yang dapat dikumpulkan sekaligus akan menentukan kualitas
penelitian itu sendiri
Kriteria
alat pengumpulan data yang baik :
•
Reliabilitas atau Keterandalan
•
Validitas atau Kesahihan
Apa komentar Anda tentang alat ukur
di bawah ini ?
•
Sikap petani terhadap program kerja bakti
diukur melalui wawancara dengan
Lurah dan perangkat desanya
•
Tingkat
kesabaran seseorang hanya diukur melalui pengisian angket
•
Berat surat diukur dengan
timbangan beras
Reliabilitas alat pengumpulan (pengukuran) data
menunjukkan keajegan hasil pengukuran (konsistensi) apabila digunakan untuk
pengukuran pada waktu yang berbeda dan tidak tergantung siapa yang
menggunakannya Reliabilitas dapat dilihat dari besarnya simpangan baku dari
hasil pengukuran yang berulang-ulang atau dari besarnya tingkat kesalahan (error) pengukuran Validitas alat
pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan kesesuaian atau kecocokan antara alat
ukur dengan apa yang diukur
Contoh :
Thermometer untuk mengukur/mengamati suhu
Ujian Tertulis untuk mengukur prestasi belajar
mahasiswa
Test IQ untuk mengukur tingkat kecerdasan/kecakapan
seseorang
Timbangan Elektronika untuk mengukur berat suatu
barang/benda
Pertimbangan
Pemilihan Alat Ukur :
•
Kesesuaian dengan variabel yang akan diamati
•
Kualitas alat dari segi reliabilitas dan validitas
•
Biaya Pengadaan dan Pemakaian
•
Pengguna
Alat
•
Tingkat
kesukaran pemakaian
•
Alat ukur
tidak harus berupa suatu peralatan secara fisik yang mempunyai skala pengukuran
tetap (misal timbangan, stopwatch, thermometer, penggaris dll) tetapi dapat
berupa suatu peralatan tertentu yang bersifat non fisik dengan skala pengukuran
tertentu yang dapat ditetapkan atau dikembangkan secara khusus (misal test,
ujian, wawancara, kuesioner dll). Konsep alat ukur lebih mengacu kepada
bagaimana data dapat digali dari alat ukur yang digunakan tersebut
9. Perancangan
Pengolahan Data
Sebelum
kegiatan pengumpulan data dilakukan, perlu dipersiapkan dahulu bagaimana
rancangan untuk pengolahan/analisis datanya.
Tujuan Perancangan
Pengolahan Data :
•
Agar
tidak terjadi bias pengamatan terhadap variabel yang diteliti
•
Agar memudahkan dalam pemilihan alat
dan metode analisis
•
Untuk menjaga konsistensi antara data yang
akan dikumpulkan dengan alat
atau metode analisis yang akan digunakan
Faktor
Pemilihan Rancangan Pengolahan Data :
•
Tujuan
dan jenis penelitian
•
Model/jenis data
•
Taraf/tingkat kesimpulan
10. Metode
Pengumpulan Data
Kualitas
data tidak hanya ditentukan oleh reliabilitas dan validitas dari alat ukurnya
saja, tetapi juga ditentukan oleh bagaimana cara pengumpulannya
Beberapa
Aspek dalam Proses Pengumpulan Data :
•
Data
apa yang dikumpulkan (What)
•
Dengan
apa data itu dikumpulkan (With)
•
Darimana
data akan dikumpulkan (Where)
•
Kapan
data tersebut dikumpulkan (When)
•
Bagaimana
cara mengumpulkan (How)
Metode
Pengumpulan Data :
•
Observasi
(Pengamatan Langsung)
•
Survei
•
Interview
(Wawancara)
•
Eksperimen (Percobaan/Pengukuran Langsung)
Observasi
Pengumpulan data melalui pengamatan
dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala/peristiwa yang diselidiki
pada obyek penelitian
Sifat
:
Tidak ada
interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data
Contoh
:
•
Observasi
tentang jumlah kendaraan yang lewat di jalan tol Krapyak-Jatingaleh untuk menganalisis tingkat kepadatan lalu
lintas jalan tol di Kota Semarang
•
Observasi
tentang jumlah pengunjung swalayan Sri Ratu untuk menganalisis minat konsumen
dalam dalam menentukan pilihan tempat berbelanja
•
Observasi
pada pertandingan sepak bola untuk menentukan pemain dan kesebelasan terbaik dalam suatu turnamen
Liga Sepak Bola Indonesia
Kelebihan
Observasi :
•
Data yang
diperoleh uptodate (terbaru) karena diperoleh dari keadaan yang terjadi pada saat itu (pada saat
berlangsungnya peristiwa tersebut)
•
Data
lebih obyektif dan jujur karena obyek yang diteliti atau responden
tidak dapat mempengaruhi pengumpul data
(menutup kemungkinan manipulasi)
Kelemahan
Observasi :
•
Memerlukan banyak waktu
•
Tidak
dapat digunakan untuk pengumpulan data masa lalu dan masa mendatang
•
Tidak
dapat digunakan utuk pengumpulan data yang berkaitan dengan sikap dan motivasi
serta perilaku responden
Persiapan
Observasi :
•
Isi
pengamatan
è
data apa yang akan diamati ?
•
Obyek
Pengamatan
è
apa/siapa yang diamati ?
•
Alat
Pengamatan
è pengamatan langsung atau
menggunakan alat bantu ?
•
Waktu Pengamatan
è
kapan pengamatan akan dilakukan ?
•
Dokumentasi Pengamatan
è
pencatatan langsung atau menggunakan alat bantu ?
Survei
Pengumpulan
data melalui permintaan keterangan/jawaban kepada sumber data dengan
menggunakan daftar pertanyan/kuesioner/angket sebagai alatnya
Cara
Pemakaian Kuesioner :
•
Tatap
muka dengan sumber data/responden secara kelompok atau perorangan
•
Melalui Telepon
•
Melalui
Pos (surat)
Sifat
:
Terdapat
interaksi antara obyek yang diamati dengan pengamat/pengumpul data
Contoh
:
•
Survei mengenai merk sabun cuci yang paling
diminati oleh ibu rumah tangga
•
Survei mengenai sistem pengelolaan persediaan
barang di Apotik “Sehat Sejahtera” Semarang
Kelebihan
Survei :
•
Data yang
diperoleh autentik, obyektif dan jujur karena berasal dari sumber data
(responden) secara langsung
•
Dapat
diterapkan untuk pengumpulan data dalam lingkup yang luas
•
Dalam hal
tertentu, efisien dalam penggunaan waktu pengumpulan data
Kelemahan
Survei :
•
Ada informasi terselubung dari responden
khususnya untuk informasi yang
berkaitan dengan sifat, motivasi atau perilaku responden
•
Responden
terkadang tidak menjawab apa adanya tetapi apa yang sebaiknya
•
Responden terlalu dibatasi pada
jawaban-jawaban tertentu
•
Responden sering tidak mengembalikan
kuesioner
•
Sering
muncul jawaban-jawaban yang tidak diinginkan dan
tidak sesuai dengan yang diinginkan
Persiapan
Survei :
•
Perancangan kuesioner
è deskripsikan maksud dari kuesioner
kepada responden
è buat materi/daftar pertanyaan
è buat kode jawaban
è buat petunjuk menjawab pertanyaan
•
Uji coba kuesioner
è lakukan uji coba kuesioner dan
analisis kekurangan/kelemahan kuesioner
•
Perbaikan/Penyempurnaan kuesioner
è
lakukan perbaikan dan penyempurnaan kuesioner dari hasil uji coba
•
Pemilihan
responden
è tetapkan secara jelas kriteria dan
siapa responden yang akan diberi kuesioner
•
Pelaksanaan
è
lakukan pembagian kuesioner dan tetapkan tehnis pelaksanaannya
Pembuatan
Kuesioner yang baik :
•
Ada petunjuk jelas mengenai maksud
diberikannya kuesioner
•
Ada petunjuk jelas mengenai cara
pengisian kuesioner
•
Menggunakan kalimat yang mudah dimengerti dan
tidak bias arti
•
Menghindari pertanyaan yang tidak
jelas, tidak perlu dan tidak relevan
•
Menghindari pertanyaan yang sugestif, bernada
menekan/mengancam dll
•
Menggunakan urutan pertanyaan yang logis dan
sistematis
•
Merahasiakan identitas responden agar
responden obyektif dalam menjawab
Interview / Wawancara
Pengumpulan data melalui tatap muka
dan tanya jawab langsung antara pewawan cara (pengumupul data) dengan responden
(sumber data)
Sifat :
Terdapat interaksi dan komunikasi
antara pewawancara dengan responden
Sebelum Wawancara dimulai :
•
Menerangkan maksud wawancara dikaitkan dengan
tujuan penelitian
•
Menjelaskan mengapa responden dipilih untuk diwawancarai
•
Menjelaskan identitas dan asal usul
pewawancara
•
Menjelaskan sifat wawancara : terbuka atau
tertutup (rahasia)
Komponen dan Faktor yang
mempengaruhi dalam suatu Wawancara :
•
Pewawancara :
karakteristik sosial, kemampuan, motivasi, rasa aman
•
Responden :
karakteristik sosial, kemampuan, motivasi, rasa aman
•
Materi Wawancara :
kepekaan pertanyaan, kesukaran pertanyaan, substansi
•
Situasi
Wawancara : waktu, tempat, kehadiran orang lain, sikap
masyarakat
Eksperimen/Percobaan
Pengumpulan data melalui pencatatan
langsung dari percobaan/pengukuran
Sifat
:
Terdapat
penggunaan alat ukur atau metode eksperimen tertentu
Tahapan
Eksperimen/Percobaan :
•
Identifikasi semua variabel yang relevan
•
Identifikasi variabel non eksperimen yang
mungkin mengganggu eksperimen
•
Tentukan alat ukur atau instrumentasi yang
dipakai
•
Tentukan rancangan dan metode eksperimen yang
akan dilakukan
•
Tentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan
untuk eksperimen
•
Lakukan eksperimen/pengukuran
•
Catat
data hasil eksperimen/pengukuran
Untuk
mendapatkan eksperimen yang baik, perlu dilakukan eksperimen yang
berulang-ulang
11 Teknik
Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling)
Pengertian
Populasi dan Sampel
•
Populasi :
Kumpulan / keseluruhan anggota dari obyek
penelitian dan memenuhi kriteria
tertentu yang telah ditetapkan dalam penelitian
Penelitian yang melibatkan populasi sebagai obyek penelitian disebut Sensus
•
Sampel :
Bagian tertentu dari unit populasi
Penelitian yang melibatkan sampel sebagai
obyek penelitian disebut Sampling
Kelebihan dan Kelemahan dari
Populasi dan Sampel
•
Populasi :
Kelebihan :
¤ Data dijamin lebih lengkap
¤ Pengambilan kesimpulan/generalisasi lebih
akurat
Kelemahan :
¤ Membutuhkan banyak sumber
daya (biaya, tenaga, waktu)
¤ Tidak ada jaminan bahwa semua anggota populasi dapat
didata/dilacak
di lapangan
•
Sampel
:
Kelebihan :
¤ Efisien penggunaan sumber
daya (tenaga, biaya, waktu)
¤ Anggota sampel lebih mudah didata/dilacak
di lapangan
Kelemahan : ¤ Membutuhkan ketelitian dalam
menentukan sampel
¤ Pengambilan kesimpulan/generalisasi perlu
analisis
yang teliti dan dilakukan secara hati-hati
Dalam prakteknya, sangat jarang
penelitian yang menerapkan sensus dalam upaya
pengumpulan datanya karena
keterbatasan dalamoperasionalnya. Sehingga peneli-
tian lebih sering menggunakan teknik
sampling. Namun perlu diperhatikan hal-
hal penting berkaitan dengan
pemilihan sampel yang baik.
Sampel Yang Baik :
¤ Representatif (harus dapat
mewakili populasi atau semua unsur sampel)
¤ Batasan sampel harus jelas
¤ Dapat dilacak di lapangan
¤ Tidak ada keanggotaan sampel yang
ganda (di data dua kali atau lebih)
¤ Harus uptodate (terbaru dan sesuai
dengan keadaan saat dilakukan penelitian)
Untuk mendapatkan sampel yang baik
maka diperlukan metode pemilihan atau pengambilan sampel (sampling) yang baik.
Metode Pengambilan Sampel Yang Baik
:
¤ Prosedurnya sederhana dan mudah
dilakukan
¤ Dapat memilih sampel yang
representatif
¤ Efisien dalam penggunaan sumber
daya
¤ Dapat memberikan informasi
sebanyak-banyaknya mengenai sampel
Berapa jumlah anggota sampel yang
baik ?
Pada prinsipnya tidak ada ketentuan
yang baku mengenai ukuran sampel. Yang perlu diperhatikan dalam menentukan
besarnya sampel :
¤ Derajat keseragaman/heterogenitas
dari populasi
¤ Metode analisis yang akan
digunakan
¤ Ketersediaan sumber daya
¤ Presisi yang dikehendaki
Macam-macam
Metode Sampling :
•
Probability Sampling
Contoh :
¤
Simple Random Sampling
¤
Stratified Random Sampling
¤
Cluster Sampling
•
Non
Probability Sampling
Contoh :
¤
Quota Sampling
¤
Accidental Sampling
¤
Saturation Sampling
¤
Snowball Sampling
Simple Random Sampling
Semua unsur dari populasi mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Anggota sampel
dipilih secara acak dengan cara :
•
Pengundian menggunakan nomor anggota
sebagai nomor undian
•
Menggunakan tabel angka random
(bilangan acak) berdasarkan nomor anggota
Syarat
Penggunaan Metode Simple Random Sampling :
•
Sifat
populasi adalah homogen
•
Keadaan
anggota populasi tidak terlau tersebar secara geografis
•
Harus
ada kerangka sampling (sampling frame) yang jelas
Kebaikan : Prosedur
penggunaannya sederhana
Kelemahan : Persyaratan penggunaan metode ini sulit
dipenuhi
Stratified
Random Sampling
•
Populasi dikelompokkan menjadi
sub-sub populasi berdasarkan kriteria tertentu
yang dimiliki unsur populasi. Masing-masing sub populasi
diusahakan homogen
•
Dari
masing-masing sub populasi selanjutnya diambil sebagian anggota secara
acak dengan komposisi proporsional atau
disproporsional
•
Total
anggota yang dipilih ditetapkan sebagai jumlah anggota sampel penelitian
Contoh : Dari 1000 populasi pemilih pada PEMILU akan
diambil 100 orang
(10%) sebagai sampel
berdasarkan usia pemilih secara proporsional
Usia Pemilih Jumlah Proporsi Sampel Jumlah Sampel
17 - 26 th 100 10 % 10
27 - 36 th 200 10 % 20
37 - 47 th 400 10 % 40
> 47 th 300 10
% 30
1000 100
Syarat
Penggunaan Metode Stratified Random Sampling :
•
Populasi
mempunyai unsur heterogenitas
•
Diperlukan kriteria yang jelas dalam membuat
stratifikasi/lapisan sesuai dengan
unsur heterogenitas yang dimiliki
•
Harus
diketahui dengan tepat komposisi jumlah anggota sampel yang akan
dipilih (secara proporsional atau disproporsional)
Kebaikan : Semua ciri-ciri populasi yang heterogen dapat
terwakili
Kelemahan : Memerlukan pengenalan terhadap
populasi yang akan diteliti untuk
menentukan ciri heterogenitas yang ada pada
populasi
Cluster
Sampling
•
Populasi
dikelompokkan menjadi sub-sub populasi secara bergrombol (cluster)
•
Dari sub
populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil
•
Anggota
dari sub populasi terakhir dipilih secara acak sebagai sampel penelitian
Contoh
: Akan dipilih sampel penelitian untuk meneliti rata-rata tingkat
pendapatan buruh bangunan di
Kodya Semarang
•
Kodya Semarang di bagi menjadi 16
Kecamatan
Dari 16 Kecamatan dipilih 2 Kecamatan sebagai Populasi dari
sampling I
•
Dari 2
Kecamatan masing-2 dipilih 2 Kelurahan sebagai Populasi dari sampel II
•
Dari 2
Kelurahan masing-2 dipilih 50 buruh bangunan sebagai sampel penelitian
Sehingga
akan terpilih 100 buruh bangunan sebagai sampel penelitian
Sesuai
jumlah tahapan pemilihannya, sampel dari
Cluster sampling
dapat
dipilih melalui One Stage Cluster Sampling, Two Stage
Cluster
Sampling dst
Quota
Sampling
Metode
memilih sampel yang mempunyai ciri-ciri tertentu dalam jumlah atau
quota yang
diinginkan
Contoh
: Akan diteliti mengenai manfaat penggunaan internet pada peningkatan
kualitas proses belajar mengajar
pada mata kuliah tertentu
Peneliti
menentukan quota untuk masing-masing sampel :
jumlah
mahasiswa = 50 orang
jumlah
dosen = 5 orang
jumlah mata
kuliah = 3 mata kuliah
Sehingga
diperoleh 150 mahasiswa dan 15 dosen sebagai sampel penelitian untuk
3 mata
kuliah yang memanfaatkan internet dalam proses belajar mengajarnya
Kelebihan :
Mudah dan cepat digunakan
Kelemahan
: Penentuan sampel cenderung subyektif bagi peneliti
Accidental Sampling
Metode pengambilan sampel dengan memilih
siapa yang kebetulan ada/dijumpai
Contoh : Akan diteliti mengenai minat ibu rumah
tangga berbelanja di swalayan
Peneliti menentukan sampel dengan
menjumpai ibu rumah tangga yang kebetulan
berbelanja di suatu swalayan
tertentu untuk dimintai pendapat/motivasinya
Kelebihan : Mudah dan cepat digunakan
Kelemahan : Jumlah sampel mungkin tidak
representatif karena tergantung
hanya pada anggota sampel yang ada pada
saat itu
Saturation Sampling
Metode pengambilan sampel dengan
mengikutsertakan semua anggota populasi
sebagai sampel penelitian
Contoh : Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa
terhadap pemberlakuan
kurikulum
baru di TL UNDIP
Peneliti menentukan sampel dengan
menambil seluruh mahasiswa aktif di TL UNDIP
sebagai
sampel penelitian
Kelebihan :
Memerlukan waktu untuk pengumpulan data sampel
Kelemahan
: Tidak cocok untuk populasi dengan anggotanya yang besar
(hanya cocok untuk kelompok populasi
kecil)
Snowball
Sampling
Metode
pengambilan sampel dengan secara berantai (multi level).
•
Sampel
awal ditetapkan dalam kelompok anggota kecil
•
Masing-masing anggota diminta mencari anggota
baru dalam jumlah tertentu
•
Masing-masing anggota baru diminta mencari
anggota baru lagi, dst.
Contoh
: Akan diteliti mengenai pendapat mahasiswa terhadap pemberlakuan
kurikulum baru di TL UNDIP. Sampel ditentukan
sebesar
100
mahasiswa
Peneliti menentukan sampel awal 10
mahasiswa. Masing-masing mencari 1 orang
mahasiswa lain untuk dimintai
pendapatnya. Dan seterusnya hingga diperoleh
sampel dalam jumlah 100 mahasiswa
Kelebihan : Mudah digunakan
Kelemahan : Membutuhkan waktu yang lama
12 Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data dikumpulkan,
selanjutnya dilakukan Pengolahan dan Analisis Data. Kegiatan analisis data
dimaksudkan untuk memberi arti dan makna pada dataserta berguna untuk
memecahkan masalah
dalam
penelitian yang sudah dirumuskan. Sebelum analisis data dilakukan maka data
perlu diolah terlebih dulu.
Pengolahan
data meliputi :
•
Editing
•
Coding
•
Tabulating
Editing
Kegiatan
untuk memeriksa data mentah yang telah dikumpulkan, meliputi :
•
Melengkapi data yang kurang/kosong
•
Memperbaiki kesalahan-kesalahan atau
kekurangjelasan dari pencatatan data
•
Memeriksa
konsistensi data sesuai dengan data yang diinginkan
•
Memeriksa
keseragaman hasil pengukuran (misalnya keseragaman satuan dsb)
•
Memeriksa
reliabilitas data (misalnya membuang data-data yang ekstrim dsb)
Coding
Kegiatan
untuk membuat peng-kode-an terhadap data sehingga memudahkan untuk analisis
data. Biasanya dilakukan untuk data-data kualitatif. Dengan koding ini, data
kualitatif dapat dikonversi menjadi data kuantitatif (kuantifikasi). Proses
kuantifikasi mengikuti prosedur yang berlaku, misalnya
dengan menerapkan skala pengukuran
nominal dan ordinal.
Contoh
Data Agama Responden Skala Nominal (sekedar label)
Islam 1
Kristen 2
Katolik 3
Hindu 4
Budha 5
Untuk keperluan tertentu, koding
dalam jumlah yang banyak, perlu dibuatkan
buku kode sebagai petunjuk
peng-kode-an yang berguna bagi bagian analisis
data.
Misalnya pada pengisian data formulir pendaftaran UMPTN, dibuat buku
petunjuk
pengisian tersendiri secara terpisah untuk memudahkan pengisian.
Tabulating
Kegiatan
untuk membuat tabel data (menyajikan data dalam bentuk tabel) untuk
memudahkan
analisis data maupun pelaporan. Tabel data dibuat sesederhana
mungkin
sehingga informasi mudah ditangkap oleh pengguna data maupun bagi
bagian
analisis data.
Analisis
Data
Kegiatan
analisis data merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian.
Pemecahan masalah penelitian dan
penarikan kesimpulan dari suatu penelitian
sangat tergantung dari hasil
analisis data ini. Sehingga perlu dilakukan dengan
teliti dan hati-hati sehingga tidak
memberikan salah penafsiran terhadap hasil
penelitian.
Seorang peneliti (bagian analisis data) harus menguasai kemampuan
keilmuan secara teknis dalam
menerapkan metode analisis yang cocok
13 Penarikan Kesimpulan
Kegiatan untuk memberikan penafsiran
terhadap hasil analisis data. Pada penelitian yang menggunakan pengujian
hipotesis penelitian,kesimpulan dapat ditarik dari hasil pengujian hipotesis.
Kesimpulan
Penelitian harus sesuai dengan :
•
Tema,
topik dan judul penelitian
•
Pemecahan
permasalahan penelitian
•
Hasil
analisis data
•
Pengujian
hipotesis (bila ada)
•
Teori/ilmu yang relevan
Kesimpulan
hendaknya dibuat secara singkat, jelas dan padat.
14
Pelaporan
Tahapan
akhir dalam kegiatan penelitian adalah pembuatan laporan penelitian. Laporan
ini berguna untuk kegiatan publikasi hasil penelitian maupun untuk
pertanggungjawaban secara ilmiah kegiatan penelitian yang telah dilakukan.
Dalam laporan penelitian, dituliskan secara sistematis semua tahapan yang telah
dilakukan mulai dari tahap perencanaan hingga penarikan kesimpulan penelitian
(termasuk
didalamnya lampiran-lampiran yang diperlukan). Sistematika pelaporan
disesuaikan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh
lembaga/institusi/sponsor yang akan mengelola hasil penelitian tersebut.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar