Materi Kuliah Ilmu Komputer

Kumpulan Materi Kuliah Ilmu Komputer. Teknik Informatika, Sistem Informasi, Desain Grafis, Manajemen Informatika dll.

Rabu, 29 Juli 2015

SI UAS

Tidak ada komentar :

ETIKA DALAM SISTEM INFORMASI


PENDAHULUAN


  • -          Masyarakat mulai perhatian terhadap etika, terutama karena kesadaran bahwa komputer dapat mengganggu hak privacy individu.
  • -          Dalam dunia bisnis, salah satu alasan utamanya adalah masalah pembajakan.
  • -          Namun, subyek etika komputer lebih dalam daripada hanya sekedar masalah privacy dan pembajakan.
                  Etika dalam SI dibahas pertama kali oleh Richard Mason (1986), yang mencakup PAPA:


  • PRIVASI
  • AKURASI
  • PROPERTI
  • AKSES


Privasi

Menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi izin untuk melakukannya.
Privasi dibedakan menjadi privasi fisik dan privasi informasi :

  1.             Privasi fisik            : Hak seseorang untuk mencegah sesorang yang tak dikehendaki terhadap waktu, ruang, properti (hak milik).
  2.           Privasi informasi   : Adalah hak individu untuk menentukan kapan, bagaimana, dan apa saja informasi pribadi yang ingin dikomunikasikan dengan pihak lain.

Akurasi

              Ketidakakurasian informasi dapat menimbulkan hal yang mengganggu, merugikan, dan bahkan membahayakan.

Properti

              Perlindungan terhadap hak properti yang sedang digalakkan saat ini yaitu dikenal dengan sebutan HAKI (hak atas kekayaan intelektual).

HAKI biasa di atur melalui…
Hak cipta adalah hak yang dijamin oleh kekuatan hukum yang melarang penduplikasian kekayaan intelektual tanpa seizin pemegangnya.
Hak seperti ini mudah untuk didapatkan dan diberikan kepada pemegangnya selama masa hidup penciptanya plus 70 tahun.

PATEN merupakan bentuk perlindungan terhadap kekayaan intelektual yang paling sulit didapatkan karena hanya akan diberikan pada penemuan-penemuan inovatif dan sangat berguna. Hukum paten memberikan perlindungan selama 20 tahun.


Hukum rahasia perdagangan melindungi kekayaan intelektual melalui lisensi atau kontrak.
Contoh Pada lisensi perangkat lunak, seseorang yang menandatangani kontrak menyetujui untuk tidak menyalin perangkat lunak tersebut untuk diserahkan pada orang lain atau dijual.

Akses
Fokus dari masalah akses adalah pada penyediaan akses untuk semua kalangan.
Teknologi informasi diharapkan malah tidak menjadi halangan dalam melakukan pengaksesan terhadap informasi bagi kelompok orang tertentu, tetapi justru untuk mendukung pengaksesan untuk semua pihak
Hak akses informasi yang memang dipublikasikan, seperti berita-berita, hasil penelitian, dll..


Sistem Integrasi Data

Definisi & Motivasi
Sistem integrasi data bertujuan untuk mengharmonisasikan data dari sejumlah sumber ke dalam bentuk yang koheren
Akses terhaadap sistem integrasi data umumnya dalam bentuk query daripada dalam bentuk pemutakhiran data
Definisi & Motivasi
Pemakai dapat memfokuskan pada data APA yang diperlukan daripada BAGAIMANA mendapatkannya
Sistem integrasi data dapat digunakan untuk mendukung OLAP dan Data Mining
Sumber integrasi data dapat menghasilkan jawaban terhadap permintaan yang tak dapat dijawab oleh sumber data jika dilakukan secara terpisah
Masalah-masalah pada Sistem Integrasi Data
Heterogenitas data
Otonomi sumber data
Kebenaran dan kinerja query
Pendekatan Sistem Integrasi Data
Arsitektur Bermediasi
Pendekatan Pandangan Dimaterialisasikan
Misalnya perusahaan Media Info Mobil menggunakan arsitektur mediasi yang merujuk ke Astra Mobil dan Indo Mobil
Data pada Astra Mobil
            Mobil(id_mob, model, warna, harga, tahun, no_mesin)
Data pada Indo Mobil
            Otomotif(kode_oto, model_oto, warna_oto, harga_oto, tahun_oto) Detail(kode_oto, no_mesin, no_rangka)
Representasi pada Media Info Mobil AutoMobile(id_mob, model, warna, tahun)

Misalnya klien pada Media Info Mobil melakukan query:
            SELECT model, warna, harga
   FROM AutoMobile
   WHERE harga < 45000000
Wrapper untuk Astra Mobil diterjemahkan menjadi:

     SELECT model, warna, harga
     FROM Mobil
     WHERE harga < 45000000

Wrapper untuk Indo Mobil diterjemahkan menjadi:
     SELECT model_oto, warna_oto, harga_oto
     FROM Otomotif
     WHERE harga_oto < 45000000

Pendekatan Pandangan Dimaterialisasikan
Data dari berbagai sumber diintegrasikan dengan menyediakan suatu pandangan (view) penyatuan data

Pandangan Dimaterialisasikan
Teknik Ekstraksi Data
Manual
Semi-otomatis (Interaktif)
Otomatis


Software
Jenis Software
Perangkat lunak komersial
            Perangkat lunak harus dibeli. Ada hak cipta.
Rentalware
            Perangkat lunak dapat digunakan dengan cara menyewa. Ada hak cipta
Free Software
            Perangkat lunak yang dilengkapi dengan kode sumber, dapat digunakan oleh siapa saja dan bebas untuk dikembangkan sendiri oleh pemakai (sepanjang lisensi memperkenankannya). Untuk mendapatkannnya bisa saja gratis ataupun membayar dengan harga yang relatif murah
Open source
            Serupa dengan free software. Hanya berbeda dalam filosofi
Freeware
            Perangkat lunak dapat digunakan tanpa perlu membayar sama sekali
Shareware
            Bebas digunakan untuk pengujian dan terkadang selamanya. Namun, diharapkan pemakai memberikan dana kepada pembuatnya jika pemakai bermaksud untuk menggunakannya secara terus-menerus. Seringkali ada hak cipta tetapi terkadang bebas untuk diberikan kepada siapa saja
Public-domain
            Perangkat lunak bersifat gratis dan tak ada hak cipta
Free Software
Syarat disebut free software:
                 Pemakai memilki kebebasan untuk menjalankan program untuk tujuan apa saja.
                 Pemakai memiliki kebebasan untuk memodifikasi program sesuai dengan kebutuhan. Oleh karena itu, kode sumber harus tersedia.
                 Pemakai memiliki kebebasan untuk mendistribusikan kembali salinan program, baik secara gratis ataupun dengan bayaran.
                 Pemakai memiliki kebebasan untuk mendistribusikan versi-versi program yang telah dimodifikasi, sehingga komunitas dapat memperoleh manfaat dari pengembangan tersebut.

Tujuan dari            Richard Stallman (penggagasnya) adalah menciptakan kebebasan kepada pemakai dan menghindarkan pengontrolan program oleh sesuatu pihak.
Informasi lebih lanjut tentang free software dapat dilihat pada  http://www.free-soft.org/.

Open Source
Pencetusnya adalah Erick Raymond (1998)
Open source timbul dari ide bahwa seandainya setiap orang dapat berpartisipasi dalam mengembangkan suatu perangkat lunak tentu perangkat lunak tersebut akan segera berevolusi menuju ke tingkat kesempurnaan

Hak-hak yang disediakan pada open source:

Hak untuk membuat salinan program dan mendistribusikan salinan tersebut
Hak untuk mengakses kode sumber sebagai syarat untuk bisa melakukan pemodifikasian
Hak untuk melakukan pengembangan terhadap program.


     Pendahuluan
        Informasi saat ini sudah menjadi sebuah komoditi yang sangat penting. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kita sudah berada di sebuah “information-based society”.
        Kemampuan untuk mengakses dan menyediakan informasi secara cepat dan akurat menjadi sangat esensial bagi sebuah organisasi, baik yang berupa organisasi komersial (perusahaan), perguruan tinggi, lembaga pemerintahan, maupun individual (pribadi).

      Pendahuluan
Jumlah kejahatan komputer (computer crime), terutama yang berhubungan dengan sistem informasi, akan terus meningkat dikarenakan beberapa hal, antara lain:
        Aplikasi bisnis yang menggunakan (berbasis) teknologi informasi dan jaringan komputer semakin meningkat.
        Desentralisasi server sehingga lebih banyak sistem yang harus ditangani dan membutuhkan lebih banyak operator dan administrator yang handal. Padahal mencari operator dan administrator yang handal adalah sangat sulit.

     Pendahuluan
        Transisi dari single vendor ke multi-vendor sehingga lebih banyak yang harus  dimengerti dan masalah interoperability antar vendor yang lebih sulit ditangani.
        Meningkatnya kemampuan pemakai di bidang komputer sehingga mulai banyak pemakai yang mencoba-coba bermain atau membongkar sistem yang digunakannya.
        Kesulitan dari penegak hukum untuk mengejar kemajuan dunia komputer dan telekomunikasi yang sangat cepat.

     Pendahuluan
       Semakin kompleksnya sistem yang digunakan, seperti semakin besarnya program (source code) yang digunakan sehingga semakin besar probabilitas terjadinya lubang keamanan.
       Semakin banyak perusahaan yang menghubungkan sistem informasinya dengan jaringan komputer yang global seperti Internet. Potensi sistem informasi yang dapat dijebol menjadi lebih besar.

     Pendahuluan
Sehingga pembicaraan tentang keamanan sistem tersebut maka kita akan berbicara 2 masalah utama yaitu :
             Threats (Ancaman) atas sistem dan
             Vulnerability (Kelemahan) atas sistem

     Pendahuluan
Masalah tersebut pada gilirannya berdampak kepada 6 hal yang utama dalam sistem informasi yaitu :
ü  Efektifitas
ü  Efisiensi
ü  Kerahaasiaan
ü  Integritas
ü  Keberadaan (availability)
ü  Kepatuhan (compliance)
ü  Keandalan (reliability)
       ANCAMAN (Threats)
Ancaman adalah aksi yang terjadi baik dari dalam sistem maupun dari luar sistem yang dapat mengganggu keseimbangan sistem informasi. Ancaman yang mungkin timbul dari kegiatan pengolahan informasi berasal dari 3 hal utama, yaitu :
        Ancaman Alam
        Ancaman Manusia
        Ancaman Lingkungan

       ANCAMAN (Threats)
Ancaman Alam
Yang termasuk dalam kategori ancaman alam terdiri atas :
        Ancaman air, seperti : Banjir, Stunami, Intrusi air laut, kelembaban tinggi, badai, pencairan salju
        Ancaman Tanah, seperti : Longsor, Gempa bumi, gunung meletus
        Ancaman Alam lain, seperti : Kebakaran hutan, Petir, tornado, angin ribut

       ANCAMAN (Threats)
Ancaman Manusia
Yang dapat dikategorikan sebagai ancaman manusia, diantaranya adalah :
         Malicious code
         Virus, Logic bombs, Trojan horse, Worm, active contents, Countermeasures
         Social engineering
         Hacking, cracking, akses ke sistem oleh orang yang tidak berhak, DDOS, backdoor
         Kriminal
         Pencurian, penipuan, penyuapan, pengkopian tanpa ijin, perusakan
         Teroris
         Peledakan, Surat kaleng, perang informasi, perusakan

       ANCAMAN (Threats)
Ancaman Lingkungan
Yang dapat dikategorikan sebagai ancaman lingkungan seperti :
         Penurunan tegangan listrik atau kenaikan tegangan listrik secara tiba-tiba dan dalam jangka waktu yang cukup lama
         Polusi
         Efek bahan kimia seperti semprotan obat pembunuh serangga, semprotan anti api, dll
         Kebocoran seperti A/C, atap bocor saat hujan

       KELEMAHAN (Vurnerability)
Adalah cacat atau kelemahan dari suatu sistem yang mungkin timbul pada saat mendesain, menetapkan prosedur, mengimplementasikan maupun kelemahan atas sistem kontrol yang ada sehingga memicu tindakan pelanggaran oleh pelaku yang mencoba menyusup terhadap sistem tersebut.

       KELEMAHAN (Vurnerability)
Cacat sistem bisa terjadi pada prosedur, peralatan, maupun perangkat lunak yang dimiliki, contoh yang mungkin terjadi seperti : Seting firewall yang membuka telnet sehingga dapat diakses dari luar,
       KELEMAHAN (Vurnerability)
Suatu pendekatan keamanan sistem informasi minimal menggunakan 3 pendekatan, yaitu :
1. Pendekatan preventif yang bersifat mencegah dari kemungkinan terjadikan ancaman dan kelemahan
2. Pendekatan detective yang bersifat mendeteksi dari adanya penyusupan dan proses yang mengubah sistem dari keadaan normal menjadi keadaan abnormal

       KELEMAHAN (Vurnerability)
3. Pendekatan Corrective yang bersifat mengkoreksi keadaan sistem yang sudah tidak seimbang untuk dikembalikan dalam keadaan normal

      PENGENDALIAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI
Berkaitan dengan keamanan system informasi, diperlukan tindakan berupa pengendalian terhadap sistem informasi. Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain:
              Kontrol Administratif
              Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem
              Kontrol Operasi
              Proteksi Fisik terhadap Pusat Data
      PENGENDALIAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI
Kontrol-kontrol untuk pengamanan sistem informasi antara lain (Cont):
              Kontrol Perangkat Keras
              Kontrol Akses terhadap Sistem computer
              Kontrol terhadap Akses Informasi
              Kontrol terhadap Bencana
              Kontrol Terhadap Perlidungan Terakhir
              Kontrol Aplikasi

       Kontrol Administratif
Kontrol administratif dimaksudkan untuk menjamin bahwa seluruh kerangka control dilaksanakan sepenuhnya dalam organisasi berdasarkan prosedur-prosedur yang jelas. Kontrol ini mencakup hal-hal berikut:
Ø Mempublikasikan kebijakan control yang membuat semua pengendalian sistem informasi dapat dilaksanakan dengan jelas dan serius oleh semua pihak dalam organisasi.

       Kontrol Administratif
Ø Prosedur yang bersifat formal dan standar pengoperasian disosialisasikan dan dilaksanakan dengan tegas. Termasuk hal ini adalah proses pengembangan sistem, prosedur untuk backup, pemulihan data, dan manajemen pengarsipan data.
Ø Perekrutan pegawai secara berhati-hati yang diikuti dengan orientasi pembinaan, dan pelatihan yang diperlukan.
       Kontrol Administratif
Ø Supervisi terhadap para pegawai. Termasuk pula cara melakukan control kalau pegawai melakukan penyimpangan terhadap yang diharapkan.
Ø Pemisahan tugas-tugas dalam pekerjaan dengan tujuan agar tak seorangpun yang dapat menguasai suatu proses yang lengkap. Sebagai contoh, seorang pemrogram harus diusahakan tidak mempunyai akses terhadap data produksi (operasional) agar tidak memberikan kesempatan untuk melakukan kecurangan.
      Kontrol Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem
Untuk melindungi kontrol ini, peran auditor sistem informasi sangatlah penting. Auditor sistem informasi harus dilibatkan dari masa pengembangan hingga pemeliharaan system, untuk memastikan bahwa system benar-benar terkendali, termasuk dalam hal otorisasi pemakai system. Aplikasi dilengkapi dengan audit trail sehingga kronologi transaksi mudah untuk ditelusuri
       Kontrol Operasi
Kontrol operasi dimaksudkan agar system beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Termasuk dalam kontrol ini:
Ø Pembatasan akan akses terhadap data
Ø Kontrol terhadap personel pengoperasi
Ø Kontrol terhadap peralatan
Ø Kontrol terhadap penyimpanan arsip
Ø Pengendalian terhadap virus
Untuk mengurangi terjangkitnya virus, administrator sistem harus melakukan tiga kontrol berupa preventif, detektif, dan korektif.




      Proteksi Fisik terhadap Pusat Data
Ø Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan terhadap pusat data.
Ø Faktor lingkungan yang menyangkut suhu, kebersihan, kelembaban udara, bahaya banjir, dan keamanan fisik ruangan perlu diperhatikan dengan benar.
       Kontrol Perangkat Keras
Ø Untuk mengatisipasi kegagalan sistem komputer, terkadang organisasi menerapkan sistem komputer yang berbasis fault-tolerant (toleran terhadap kegagalan).
Ø Pada sistem ini, jika komponen dalam sistem mengalami kegagalan maka komponen cadangan atau kembarannya segera mengambil alih peran komponen yang rusak

       Kontrol Perangkat Keras
Sistem fault-tolerant dapat diterapkan pada lima level, yaitu pada
Ø komunikasi jaringan, toleransi kegagalan terhadap jaringan dilakukan dengan menduplikasi jalur komunikasi dan prosesor komunikasi.
Ø prosesor, redundasi prosesor dilakukan antaralain dengan teknik watchdog processor, yang akan mengambil alih prosesor yang bermasalah.
       Kontrol Perangkat Keras
Ø penyimpan eksternal,terhadap kegagalan pada penyimpan eksternal antara lain dilakukan melalui disk memoring atau disk shadowing, yang menggunakan teknik dengan menulis seluruh data ke dua disk secara pararel. Jika salah satu disk mengalami kegagalan, program aplikasi tetap bisa berjalan dengan menggunakan disk yang masih baik.
       Kontrol Perangkat Keras
Ø catu daya, toleransi kegagalan pada catu daya diatasi melalui UPS.
Ø transaksi, toleransi kegagalan pada level transaksi ditanganimelalui mekanisme basis data yang disebut rollback, yang akan mengembalikan ke keadaan semula yaitu keadaan seperti sebelum transaksi dimulai sekiranya di pertengahan pemrosesan transaksi terjadi kegagalan.


       Kontrol Akses terhadap Sistem Komputer
Ø untuk melakukan pembatasan akses terhadap sistem, setiap pemakai sistem diberi otorisasi yang berbeda-beda. Setiap pemakai dilengkapi dengan nama pemakai dan password.
Ø sistem-sistem yang lebih maju mengombinasikan dengan teknologi lain. Misalnya, mesin ATM menggunakan kartu magnetic atau bahkan kartu cerdas sebagai langkah awal untuk mengakses sistem dan kemudian baru diikuti dengan pemasukan PIN (personal identification number).
       Kontrol Akses terhadap Sistem Komputer
Ø Teknologi yang lebih canggih menggunakan sifat-sifat biologis manusia yang bersifat unik, seperti sidik jari dan retina mata, sebagai kunci untuk mengakses sistem
Ø Pada sistem yang terhubung ke Internet, akses Intranet dari pemakai luar (via Internet) dapat dicegar dengan menggunakan firewall. Firewall dapat berupa program ataupun perangkat keras yang memblokir akses dari luar intranet.

       Kontrol terhadap Akses Informasi
       Ada kemungkinan bahwa seseorang yang tak berhak terhadap suatu informasi berhasil membaca informasi tersebut melalui jaringan (dengan menggunakan teknik sniffer). Untuk mengantisipasi keadaan seperti ini, alangkah lebih baik sekiranya informasi tersebut dikodekan dalam bentuk yang hanya bisa dibaca oleh yang berhak
       Kontrol terhadap Akses Informasi
        Studi tentang cara mengubah suatu informasi ke dalam bentuk yang tak dapat dibaca oleh orang lain dikenal dengan istilah kriptografi. Adapun sistemnya disebut sistem kripto. Secara lebih khusus, proses untuk mengubah teks asli (cleartext atau plaintext) menjadi teks yang telah dilacak (cliphertext) dinamakan enskripsi, sedangkan proses kebalikannya, dari chiphertext menjadi cleratext, disebut dekrpisi.

       Kontrol terhadap Akses Informasi
Dua teknik yang popular untuk melakukan enskripsi yaitu DES dan public-key encryption
DES merupakan teknik untuk melakukan enskripsi dan deskripsi yang dikembangkan oleh IBM  pada tahun 1970-an. Kunci yang digunakan berupa kunci privat yang bentuknya sama. Panjang kunci yang digunakan sebesar 64 bit. Algoritma yang digunakan mengonversi satu blok berukuran 64 bit (8karakter) menjadi blok data berukuran 64 bit.


       Kontrol terhadap Akses Informasi
       Sistem DES yang menggunakan kunci privat memiliki kelemahan yang terletak pada keharusan untuk mendistribusikan kunci ini. Pendistribusian inilah yang menjadi titik rawan untuk diketahui oleh pihak penyadap.
       Kontrol terhadap Akses Informasi
        Untuk mengatasi kelemahan sistem kripto simetrik, diperkenalkan teknik yang disebut kriptografi kunci publik. Sistem ini merupakan model sistem kripto asimetrik, yang menggunakan kunci enkripsi dan dekripsi yang berbeda. Caranya adalah dengan menggunakan kunci privat dan kunci publik. Sebagai gambaran, bila pengirim S mengirimkan pesan ke penerima R, ia menggunakan kunci publik R dan kemudian R melakukan dekripsi dengan menggunakan kunci privat R.

       Kontrol Terhadap Bencana
Zwass (1998) membagi rencana pemulihan terhadap bencana ke dalam 4 komponen:
       Rencana darurat (emergency plan) menentukan tidakan-tindakan yang harus dilakukan oleh para pegawai manakala bencana terjadi.
       Rencana cadangan (backup plan) menentukan bagaimana pemrosesan informasi akan dilaksanakan selama masa darurat.

       Kontrol Terhadap Bencana
       Rencana pemulihan (recovery plan) menentukan bagaimana pemrosesan akan dikembalikan ke keadaan seperti aslinya secara lengkap, termasu mencakup tanggung jawab masing-masing personil.
       Rencana pengujian (test plan) menentukan bagaimana komponen-komponen dalam rencana pemulihan akan diuji atau disimulasikan
       Kontrol Terhadap Perlidungan Terakhir
Kontrol terhadap perlindungan terakhir dapat berupa:
       Rencana pemulihan terhadap bencana.
       Asuransi.
Asuransi merupakan upaya untuk mengurangi kerugian sekiranya terjadi bencana. Itulah sebabnya, biasanya organisasi mengansurasikan gedung atau asset-aset tertentu dengan tujuan kalau bencana terjadi, klaim asuransi dapat digunakan untuk meringankan beban organisasi
       Kontrol Aplikasi
Kontrol aplikasi adalah kontrol yang diwujudkan secara sesifik dalam suatu aplikasi sistem informasi. Wilayah yang dicakup oleh kontrol ini meliputi:
Ø Kontrol Masukan
Ø Kontrol Pemrosesan
Ø Kontrol Keluaran
Ø Kontrol Basis Data 
Ø Kontrol Telekomunikasi